Surat Perahu untuk Canopus
Aku masih menggenggam tangannya yang begitu hangat. Mataku masih menatap tajam matanya. Deraian air mata menemani kebisuan kita. Aku tak tau harus berkata apa lagi untuk meyakinkanmu, bahwa aku sangat...
View ArticlePertemuan Singkat di Halte Bus
Setiap pagi ku langkahkan kaki dengan ceria menuju Halte Bus dimana akan ada bus yang membawaku ke tempat kuliahku. Ditemani sinar sang mentari dan semilir angin di pagi hari. Ku merasa sesak tinggal...
View ArticleHanya Untuk Mama
Ku hela napas panjang dan ku pejamkan mata, “Aku Pasti Bisa!” ucapku sambil membentangkan senyum selebar mungkin. Ku tatap wajah juri yang tak dapat ku artikan, raut wajah penonton yang ada di depan ku...
View ArticleCinta Dalam Takdir-Nya
“Aisyah..” panggil seseorang yang suranya sudah tak asing lagi bagiku. Akupun menoleh ke belakang dengan senyuman hangat yang ku persembahkan hanya untuknya. “Kamu kapan kembali lagi kesini?” tanya...
View ArticleTokyo in Love
Sang mentari terlihat begitu cerah menyambut berakhirnya musim semi. Tak terlihat satu pun air yang jatuh dari langit kota Tokyo ini. Semangat pagi pun telah merasuk ke dalam gadis tinggi berparas...
View ArticleKarena kau, Sahabat!
“Apa ini, Key?” tanya Nessa yang sedang berada di rumah sohibnya, Keyla. “Ini adalah negeri mimpi. Dimana semua mimpi-mimpi langsung menjadi nyata.” jawab Keyla yang masih asyik mengotak-atik handphone...
View ArticleNenek Tua di Sisi Kota
Kaki kecilnya tak pernah berhenti melangkah menyusuri liku-liku jalan yang dipenuhi hiruk pikuk masyarakat kota. Tangan lihainya menjajakan sebuah kue sederhana khas kota tempat kelahirannya, demi...
View ArticleThe Truth
“Serius lo, Gi?” Yogas menatap Egi geram. Seakan tak percaya dengan apa yang baru dikatakan sahabatnya barusan. Egi pun berusaha menatap Yogas dan perlahan mengganggukan kepalanya. “Gi, lo bebal atau...
View ArticleMaling Bertobat
“Sauurr! Sauur!” teriak Gentong sambil memukul-mukul kentongan yang besarnya hanya sepersepuluh dari bobot tubuhnya. Salah seorang menimpuknya dengan roti kecil yang langsung mendarat tepat di pipi...
View ArticleGoresan Makna
Senja kembali membias di altar langit. Arak-arakan angin mulai berhembus perlahan, menggoyahkan dedaunan yang seolah ikut berirama. Senja kini telah berbeda. Tak seperti dulu, saat kau dan aku masih...
View ArticleIndahnya Cinta Ratih (Part 1)
“Sedang apa malaikat kecilku di sana? Apa ia sudah makan? Apa tawanya masih mengembang di bibir mungilnya? Apa ia sudah bisa merangkak, berjalan atau mungkin sudah bisa berlari…” Setetes air mata jatuh...
View ArticleIndahnya Cinta Ratih (Part 2)
Rumah sakit yang besar ini ternyata sudah penuh sesak dengan petugas maupun sanak keluarga dari korban bus rombongan yang terjatuh di jurang itu. Tak ada tawa yang terlihat di sini, hanya isak tangis,...
View ArticleMaaf Untuk Takdir
Gadis berambut panjang itu masih dalam tatapan kosong. Tangan kanannya terangkat separuh, tapi tak kunjung sampai pada kanvas putih yang hanya berjarak sekitar satu jengkal dari tempatnya. Satu kali,...
View Article
More Pages to Explore .....